Pegunungan Sewu, Geopark Dasar Laut Purba Mengagumkan
Kalian tentu pernah main ke pegunungan bukan? seperti daerah Puncak atau Tangkubanperahu. Tapi pernahkah kamu main ke pegunungan yang asalnya merupakan dasar laut purba?. Jika belum, maka kamu harus coba jalan-jalan wisata ke Pegunungan Sewu di Gunung Kidul Jogjakarta.
Indonesia sangat kaya akan pegunungan karena letaknya yang secara geologi berada di jalur subduksi lempeng tektonik. Saya sendiri beruntung pernah menginjakan kaki di dasar laut purba ini saat jalan bersama Komunitas Blogger Jogja.
Indonesia sangat kaya akan pegunungan karena letaknya yang secara geologi berada di jalur subduksi lempeng tektonik. Saya sendiri beruntung pernah menginjakan kaki di dasar laut purba ini saat jalan bersama Komunitas Blogger Jogja.
Pegunungan Sewu merupakan area bukit karst atau kapur yang ditetapkan sebagai Global Geoparks Network atau Taman Bumi Dunia oleh UNESCO tahun 2015 di Jepang. Indonesia punya dua kawasan geopark saat ini yaitu Gunung Batur di Bali dan Pegunungan Sewu di Jawa.
Geopark merupakan sebuah kawasan situs warisan geologi yang didalamnya punya nilai ekologi dan warisan budaya yang sangat tinggi dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. Kawasan geopark menjadi bagian dari sejarah dunia beserta peradabannya sejak 4,6 milyar tahun lalu.
Geopark merupakan sebuah kawasan situs warisan geologi yang didalamnya punya nilai ekologi dan warisan budaya yang sangat tinggi dan berfungsi sebagai daerah konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. Kawasan geopark menjadi bagian dari sejarah dunia beserta peradabannya sejak 4,6 milyar tahun lalu.
Genesa Pegunungan Sewu
Pegunungan Sewu dalam bahasa Indonesia punya arti Pegunungan Seribu merupakan sebuah kawasan perbukitan karst istimewa di Jawa. Mengapa Pegunungan Sewu istimewa?, karena kawasan ini membentan sejaih 85 km dengan 40 ribuan bukit kerucut kapur atau conical hills di dalamnya. Luas endapan batu kapur di sisi mencapai 1.300 km persegi.
Pegunungan Sewu meliputi wilayah Jogjakarta, Wonogiri hingga Pacitan. Secara geologi, pegunungan karst ini terbentuk dari pengangkatan dasar laut atau uplift sekitar 1,8 juta tahun lalu. Daerah ini pertama kali dihuni manusia 180 ribu tahun lalu. Subduksi lempeng samudera Indo Australia ke bawah lempeng Eurasia mengakibatkan dasar laut terangkat.
Pegunungan Sewu dikelilingi oleh jaringan hidrologi besar dan membentuk jalur sempit dengan panjang 100 km dan lebar sekitar 30 km diantara Kali Opak dan Teluk Pacitan. Arah pegunungan ini memanjang dari timur ke barat dengan dikelilingi oleh dataran aluvial dan barisan pegunungan yang ketinggiannya tidak melebihi 800 m seperti: bagian timur, dekat Kali Opak dataran aluvial Jogja.
Bagian utara, dataran rendah Wonosari dan Baturetno. Dua duanya dipisahkan Gunung Panggung dengan topografi 70 m. Dari dataran Baturetno terlihat barisan Gunung Popok di utara. Sebelah barat dataran Wonosari ada barisan Gunung Sudimoro diikuti barisan Gunung Baturagung yang membentuk suatu kawasan Gunung Kidul. Ujung utara barisan Gunung Kidul berada di sisi depresi Solo.
Bagian utara, dataran rendah Wonosari dan Baturetno. Dua duanya dipisahkan Gunung Panggung dengan topografi 70 m. Dari dataran Baturetno terlihat barisan Gunung Popok di utara. Sebelah barat dataran Wonosari ada barisan Gunung Sudimoro diikuti barisan Gunung Baturagung yang membentuk suatu kawasan Gunung Kidul. Ujung utara barisan Gunung Kidul berada di sisi depresi Solo.
Proses pengangkatan Pegunungan Sewu terjadi sejak kala Miosen hingga Pleistosen tengah. Geolog terkenal sudah mempelajari pegunungan unik ini seperti Lehmann, van Bemmelen dan Sartono. Pegunungan Sewu. Erosi dan cekungan lembah kecil, doine, uvala dll dimulai dengan pembentukkan sungai-sungai tua seperti Kali Opak-Oyo di timur dan Kali Baksoko di barat.
Karstifikasi kira-kira berlangsung di kala Pleistosen tengah. Anggapan ini dikemukakan setelah ditemukan sisa-sisa fosil vertebrata di retakan batu karst Punung. Bukti-bukit yang terkikis mengakibatkan terbentuknya bermacam retakan, ceruk dan gua yang di dalamnya diisi fosil tulang belulang dan artefak manusia purba.
Karstifikasi kira-kira berlangsung di kala Pleistosen tengah. Anggapan ini dikemukakan setelah ditemukan sisa-sisa fosil vertebrata di retakan batu karst Punung. Bukti-bukit yang terkikis mengakibatkan terbentuknya bermacam retakan, ceruk dan gua yang di dalamnya diisi fosil tulang belulang dan artefak manusia purba.
Banyak sekali kekayaan geologi di Pegunungan Sewu dan yang paling utama adalah goa atau cave. Goa terpanjang di kawasan karst ini adalah Luweng Jaran di Pacitan dengan panjang mencapai 25 km dan gua terdalam adalah Luweng Negpoh dengan kedalaman 200 m.
Kawasan ini sangat baik untuk wisata edukasi keluarga dengan tujuan memperlihatkan kekayaaan Indonesia dan kekuasaan Tuhan. Untuk menuju daerah ini dari Jogja anda tingga masuk ke Jalan Wonosari dan setelah masuk batas yaitu Bukit Bintang, deretan batu kapur mulai bisa dilihat.
Kawasan ini sangat baik untuk wisata edukasi keluarga dengan tujuan memperlihatkan kekayaaan Indonesia dan kekuasaan Tuhan. Untuk menuju daerah ini dari Jogja anda tingga masuk ke Jalan Wonosari dan setelah masuk batas yaitu Bukit Bintang, deretan batu kapur mulai bisa dilihat.