Perkecambahan
Perkecambahan – Hai hai sobat rumpunnews.com jumpa kembali, nah dikesempatan kali ini penulis akan kembali lagi membagikan sebuah artikel yang tentunya akan membagikan informasi lagi untuk kita semua, kali ini penulis akan membagikan sebuah artikel mengenai tentang Perkecambahan, yang meliputi Pengertian Perkecambahan , Tujuan Perkecambahan, Urutan proses perkecambahan, Tipe Perkecambahan, Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan, untuk lengkapnya mari simak artikel ini hingga selesai.
Pengertian Perkecambahan
Daftar isi
Perkecambahan adalah proses utama dalam pertumbuhan pada tumbuh tumbuhan dan bisa digambarkan seperti ketika sejenis biji-bijian yang tumbuh sehingga menjadi tanaman baru yang memiliki manfaat, dan umumnya digunakan sebagai bibit atau diolah menjadi makanan.
Tujuan Perkecambahan
Adapun tujuan dari perkecambahan adalah adalah untuk mencegah timbulnya patogen dan mencegah terjadinya dormansi benih untuk berhenti tumbuh, untuk memperoleh hasil perkecambahan seperti toge dan lain sebagainya.
Urutan proses perkecambahan
Adapun tahap-tahapan dari urutan dalam pembentukan perkecambahan
Tahap imbibisi
Pada tahap ini biji mulai menyerap air yang ada di sekitarnya , proses dalam penyerapan ini air terjadi karena adanya beberapa perbedaan potensial air antara biji dan juga lingkungan sekitarnya.
Tahap pembentukan enzim
Enzim yang terjadi dan dihasilkan pada tahap ini akan menyebabkan peningkatan aktivitas yang metabolik.
Tahap pemanjangan sel radikula
Urutan ini pemanjangan sel radikula diikuti dengan munculnya radikula dan juga tumbuhnya kulit biji.
Tahap pertumbuhan kecambah
Kecambah yang dihasilkan ini dari perkecambahan selanjutnya akan mengalami pertumbuhan primer.
Tipe Perkecambahan
Adapun tipe dari perkecambahan ini terbagi menjadi 2 yaitu :
Perkecambahan Epigeal
tipe ini merupakan perkecambahan yang akan menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari kerangka biji, karena terjadi pemanjangan hipokotil, maka dri itu kotiledon akan keluar ke atas permukaan tanah.
Perkecambahan Hipogeal
Tipe ini merupakan pertumbuhan memanjang yang berasal dari epikotil yang meyebabkan plumula ikut keluar menembus bagian kulit biji dan akan muncul di atas tanah.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan
Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi proses perkecambahan, antara lain.
Faktor Internal
Berikut merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan, dari faktor internal antara lain.
Tingkat kemasakan benih
Tingkat kemasakan dari benih merupakan salah satu faktor internal yang akan sangat besar pengaruhnya terhadap perkecambahan. Biji yang belum terhitung masak secara fisiologis biasanya tidak mempunyai daya untuk hidup (vigor) dan tidak mempunyai daya kecambah (viabilitas) yang baik. Hal ini terjadi apabila biji masih belum memiliki cukup banyak cadangan makanan selain juga di karena embrionya yang belum terbentuk dengan sempurna.
Berat dan ukuran benih
Faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan selanjutnya ialah berapa berat dan ukuran benih. Benih dengan berat dan ukuran yang cukup besar umumnya mempunyai cadangan makanan yang banyak di dalam kotiledonnya. Cadangan makanan ini dipergunakan embrio sebagai energi untuk membantu proses perkecambahan. Oleh karena itu, kecepatan dari pertumbuhan kecambah dipengaruhi oleh faktor berat dan ukuran.
Dormansi
Dormansi adalah sebuah kondisi fisiologis dimana benih-benih tetap hidup namun tidak mengalami perkecambahan. Benih di dalam keadaan dormansi tidak bisa berkecambah meski lingkungan di sekitarnya sudah dapat dikatakan menunjang bagi proses perkecambahan.
Inhibitor
Perkecambahan dari biji juga sangat dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya inhibitor di dalam maupun pada permukaan biji. Inhibitor ini bisa berupa inhibitor fisik dan juga kimia. Inhibitor fisik misalnya berupa cangkang yang sangat keras sehingga dapat menghalangi proses inhibisi air respirasi ke dalam bentuk embrio sedangkan inhibitor kimia misal karena larutan yang bernilai osmotik tinggi di sekitar pada permukaan biji.
Faktor eksternal
Berikut merupakan beberpa poin faktor internal dari perkecambahan, antara lain.
Air
Ketersediaan air yang pada lingkungan daerah sekitar benih memegang peranan sangat penting untuk menghilangkan inhibitor dari perkecambahan. Air juga berfungsi dalam proses penguraian karbohidrat di dalam kotiledon biji untuk dapat selalu digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan ini penting, sebelum mengecambahkan benih-benih para petani biasanya akan merendam benih ke dalam air dalam waktu yang telah ditentukan.
Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkecambahan dengan biji. Suhu yang mempengaruhi kecepatan dari perkecambahan. Pada suhu kisaran 26-35 derajat Celcius, perkecambahan dari benih biasanya berjalan dengan cukup sempurna.
Oksigen
Oksigen yang telah diserap benih melalui respirasi akan mulai mendorong terjadinya perkecambahan dengan cepat. Perkecambahan dari benih terjadi apabila kandungan dari oksigen di udara >29%. Untuk itu, benih yang sedang pada dalam masa dorman, penambahan oksigen ke dalam benih-benih hingga 80% dapat untuk membuat dormansi benih akan terpatahkan sehingga benih mulai mengalami proses perkecambahan.
Cahaya
Kebutuhan cahaya untuk proses perkecambahan sangat bervariasi tergantung dari jenis benih itu sendiri. Ada benih yang akan butuh cahaya untuk berkecambah, ada juga benih yang berkecambah dengan cara cepat jika cahaya tercukupi, ada pula benih yang terhambat dalam perkecambahannya jika ada unsur cahaya, dan ada pula jenis benih yang hanya dapat melakukan proses berkecambah pada kondisi gelap tanpa adanya cahaya.
Media
Media merupakan faktor yang juga mempengaruhi perkecambahan. Benih pada umumnya dapat tumbuh sempurna jika tersedia media dengan sifak fisik yang sangat baik. Media gembur yang akan bebas penyakit dan juga kelembabannya terjaga akan dapat membuat benih berkecambah dengan berkembang baik.
Demikianlah artikel mengenai tentang Perkecambahan, semoga artikel kali ini dapat kembali memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua. Dan jangan lupa untuk selalu mampir disitus ini, sampai jumpa diartikel berikutnya.
Baca Juga :
- Bioma : Pengertian Bioma, Fungsi, Ciri, Faktor dan Jenisnya
- Eceng Gondok
- Jenis Lumut : Peran lumut dan penggolongannya