Struktur Kota: Teori Sektor Homer Hoyt
Jika sebelumnya saya sudah menjelaskan tentang Teori Konsentrik milik Burgess, kali ini giliran Teori Sektor yang akan kita pelajari. Teori ini diciptakan oleh Homer Hoyt di tahun 1930an dan menurutnya pertumbuhan kota lebih berdasarkan sektor-sektor daripada sistem gelang konsentris.
Hoyt pun meneliti kota Chicago dan meneliti pusat CBS dan berpendapat bahwa pengelompokan tata guna lahan menjulur seperti irisan kue tart. Bersama itu terjadilah perbedaan kawasan kota berdasarkan jenis gedung maupun kekompok penduduk tanpa ada latar belakang kejadiannya.
Baca juga:
Definisi bencana kekeringan
Ciri masyarakat desa menurut Parson
Hoyt pun meneliti kota Chicago dan meneliti pusat CBS dan berpendapat bahwa pengelompokan tata guna lahan menjulur seperti irisan kue tart. Bersama itu terjadilah perbedaan kawasan kota berdasarkan jenis gedung maupun kekompok penduduk tanpa ada latar belakang kejadiannya.
Baca juga:
Definisi bencana kekeringan
Ciri masyarakat desa menurut Parson
Dengan begitu, pendirian perumahan bagi kaum elite akan mendorong naiknya harga tanah yang berlokasi di daerah tepian. Perumahan kaum buruh akan meluaskan diri dengan cara menyambung pada kompleks yang telah ada dan menghasilkan industri baru. Kota akan memekarkan diri mengikuti pola irisan kue tart yang disebut sektor.
Teori Ruang Kota Sektor Homer Hoyt |
Muncul pertanyaan, perkembangan sektor itu dilatarbelakangi oleh sifat manusia atau kepentingan ekonomi manusia kota?. Para geograf masih menghubungkan lagi dengan latar belakang geografi alam dari kota yang bersangkutan serta rute-rute transportasi. Tanah yang datar memungkinkan pembuatan jaringan jalan, rel, dan terusan yang murah.
Dampaknya sebuah kota industri cenderung untuk berkembang dengan arah memanjang. Dengan demikian pula lokasi kota yang ada di daerah lereng bukit maka akan cenderung melengkung mengikuti topografi lereng tersebut. Ini berkaitan dengan pola pemukiman penduduk disekitarnya. Baca juga: Faktor perkembangan kota di Indonesia
Dampaknya sebuah kota industri cenderung untuk berkembang dengan arah memanjang. Dengan demikian pula lokasi kota yang ada di daerah lereng bukit maka akan cenderung melengkung mengikuti topografi lereng tersebut. Ini berkaitan dengan pola pemukiman penduduk disekitarnya. Baca juga: Faktor perkembangan kota di Indonesia
Hoyt menemukan fakta bahwa pajak tanah dan bangunan berbeda-beda berdasarkan sektor-sektor kota. Jadi pajak tertinggi tidak harus berada di dekat pusat kota. Selain itu makin ke pusat kota maka bangunan kota semakin kuno sementara semakin ke luar perindustrian semakin berkembang pesat. Baca juga: Tata ruang Jakarta masa ke masa
Gambar: bbc.uk