Karakteristik Tanah Alluvial: Ciri, Sebaran dan Pemanfaatannya
Tanah Alluvial merupakan tanah yang berasal dari endapan material yang dibawa oleh sungai. Tekstur tanah aluvial sangat bergantung pada energi dari aliran air itu sendiri. Aliran cepat akan menghasilkan fragmen batu dan kerikil.
Jika kecepatan air berkurang, maka partikel halus seperti pasir dan lumpur yang akan terbentuk. Tanah alluvial banyak ditemukan pada bentang alam seperti dataran banjir, delta, kipas aluvial, dan gosong pasir.
Jika kecepatan air berkurang, maka partikel halus seperti pasir dan lumpur yang akan terbentuk. Tanah alluvial banyak ditemukan pada bentang alam seperti dataran banjir, delta, kipas aluvial, dan gosong pasir.
Tanah alluvial sering memiliki ketebalan yang berbeda. Hal ini terjadi karena perubahan kecepatan air yang terjadi dari waktu ke waktu.
Tanah alluvial tergolong tanah yang subur karena membawa nutrisi yang terangkut oleh erosi air dari hulu sungai hingga hilir.
Sebaran tanah alluvial di Indonesia diantaranya ada di wilayah pantai utara Jawa, pantai selatan Kalimantan dan pantai timur sumatera.
Tanah alluvial tergolong tanah yang subur karena membawa nutrisi yang terangkut oleh erosi air dari hulu sungai hingga hilir.
Sebaran tanah alluvial di Indonesia diantaranya ada di wilayah pantai utara Jawa, pantai selatan Kalimantan dan pantai timur sumatera.
Tanah Alluvial |
Berikut karakteristik fisik tanah alluvial:
1. morfologi bervariasi sesuai dengan deposit dan aktifitas eksogen disekelilingnya.
2. tekstur tanah bervariasi baik secara vertikal maupun horizontal.
3. berwarna gelap dengan variasi lapisan organik.
4. berada di lembah sungai atau pinggir sungai.
5. tanah berpori karena bertekstur liat.
6. porositas dan tekstur yang baik untuk pertanian.
Karakteristik kimia tanah alluvial:
1. proposi nitrogen umumnya rendah
2. proporsi, potasium fospat dan basa memadai
3. proporsi besi oksida dan kapur bervariasi
Tanah aluvial secara umum bermorfologi datar dan teratur sehingga cocok untuk kegiatan pertanian. Contoh pertanian yang bisa diusahkan di tanah alluvial diantaranya jagung, gandum, tebu, kapas, beras, sayuran dan tomat.
Pertanian seperti ini banyak ditemukan jika kamu pergi ke daerah Kali Opak di Yogyakarta atau Kali Serayu di Banyumas. Ketika kemarau, debit sungai akan turun, sehingga tanah akan muncul. Para petani memanfaatkannya untuk bercocok tanam. Saat musim hujan dan debit air naik, maka ketinggiaan sungai akan menutupi endapan tanah alluvial.
Baca juga: Rumus Iklim Schmidt Ferguson
Baca juga: Rumus Iklim Schmidt Ferguson
Gambar: wikimedia